penyambungan Kabel optic
penyambungan kabel optic
Nama: MARCH HAFIIZH
ASAL SEKOLAH:SMKN 1 MUNDU CIREBON
PENYAMBUNGAN KABEL OPTIC
A. Fiber Optic
1. Pengertian Fiber Optic
Fiber optic merupakan suatu media transmisi dielektrik waveguide
yang beroperasi pada frekuensi optic atau cahaya, terbuat dari serat kaca
dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data.
Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena memiliki spectrum
yang sangat sempit. Cahaya yang ada di dalam serat optic tidak keluar
karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara,
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan
transmisi fiber optic sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan
sebagai saluran komunikasi.
Media transmisi fiber optic sudah menggantikan era media copper
(tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan yaitu,
informasi di transmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi,
karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka sinyal tidak terpengaruh
pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio. Sementara media
tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik
dan media wireless dipengaruhi oleh frekuensi radio. Kelebihan inilah
yang membuat fiber optic digunakan sebagai tulang punggung jaringan
telekomunikasi. Penggunaan fiber optic tergantung pada prinsip cahaya
pada medium kaca yang dapat membawa informasi lebih banyak dan jarakyang jauh dibanding sinyal listrik yang dibawa oleh media tembaga atau
koaksial. Kemurnian serat kaca digabungkan dengan sistem elektronik
yang maju, memungkinkan serat mampu mengirimkan sinyal cahaya
digital melampaui jarak 100 km tanpa alat penguat. Fiber optic merupakan
media transmisi yang ideal dengan sedikit transmisi loss, gangguan rendah
dan potensi bandwidth yang tinggi
Adapun kekurangan dan kelebihan fiber optic, antara lain:
a.) Kelebihan:
1.) Bandwidth sangat lebar dengan kecepatan transmisi mencapai
gigabit per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa
pengulangan.
2.) Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya
serat optic.
3.) Ukuran yang kecil dan ringan, sehingga hemat dalam pemakaian
ruang.
4.) Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio.
5.) Tidak berkarat.
b.) Kekurangan:
1.) Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optic yang
kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
2.) Dalam proses instalasi kabel jaringan fiber optic diperlukan
beberapa alat khusus yang untuk saat ini memang masih sangat
mahal.
3.) Mengingat kabel jaringan fiber optic menggunakan gelombang
cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini
tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau
menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat
belokan yang melengkung.
4.) Sambungan akhir dari kabel fiber harus benar-benar akurat untuk
menghindari transmisi yang tidak jelas.
5.) Komponen fiber optic memiliki harga yang cukup mahal dan
membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasian yang lebih
spesifik.
2. Struktur Serat Optic
Serat optic merupakan helaian optic murni yang sangat tipis (berdiameter
sekitar 9 x 10-6meter atau 9 mikron) dan dapat membawa data informasi
digital untuk jarak yang jauh. Helaian tipis ini tersusun dalam bundelan yang
dinamakan kabel serat optic dan berfungsi mentransmisikan (mengirim)
cahaya, hampir tanpa kerugian. Artinya, cahaya yang berhasil dikirim dari
suatu tempat ke tempat yang lain hanya mengalami kehilangan sinyal dalam
jumlah yang sangat sedikit
Serat optic membentuk kabel yang sedemikian halus hingga ketebalan
mencapai 1 mm untuk dua puluh helai serat. Serat ini ringan dan kapasita kanalnya sangat besar. Dalam kawat bergaris tengah 1 cm dapat disalurkan
10.000 kanal telepon. Sinyal listrik dari transmitter digunakan untuk
memodulasi berkas laser yang kemudian dikirimkan lewat kabel serat. Karena
bukan penghantar listrik, kabel kebal terhadap gangguan interferensi listrik.
Serat juga dapat dipakai untuk mengirimkan bayangan, dengan memberikan
cahaya pada salah satu ujung kabel sementara pada ujung yang lain
dihadapkan pada kamera. Kabel serat optic juga dapat dibengkok-bengkokan
tanpa membuat bayangan menjadi cacat
Bagian-bagian sebuah serat optic tunggal terdiri atas bagian inti/core
(kaca tipis yang berada di tengah serat yang digunakan sebagai jalan
cahaya), cladding/pembungkus (bagian optical terluar yang mengelilingi
inti yang berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke inti), serta
coating/jaket penyangga (jaket plastik yang melindungi serat dari
temperatur dan kerusakan). Ratusan atau ribuan serat optic ini kemudian disusun dalam bundelan kabel. Bundel ini masih dilindungi oleh bagian
terluar kabel yang disebut jaket
Ada dua teknik penyambungan, yaitu:
1.) Penyambungan Mekanik (Mechanical Splicing)
Metode penyambungan dengan menggunakan alat splicer
(penyambung mekanis) dengan tingkat akurasi yang tinggi. Adapun teknik
penyambungannya yaitu: sebelum dilakukan penyambungan, splicer diisi
cairan optic (optical cement) yang memiliki indeks bias mendekati indeks
bias inti agar tidak ada celah udara yang terjadi setelah proses
penyambungan, dan serat optic kemudian dimasukkan pada ujung-ujung
splicer dan dijepit agar tidak mengalami pergeseran. Splicer kemudian
disinari dengan ultraviolet untuk mengeringkan cairan optic
2.) Penyambungan Fusi (Fusion splicing)
Metode penyambungan dengan menggunakan elektroda untuk melebur
ujung dari masing-masing serat optic yang akan disambung. Salah satu
teknik penyambungan fusi yang menghasilkan sambungan dengan kualitas
yang baik adalah Prifile Alignment System (PAS). PAS menggunakan
mikroskop dan kamera TV untuk memantau serat optic yang akan
disambung. Gambar yang dihasilkan kamera digunakan untuk memastikan
kedua ujung serat optic sudah berada pada sum bu yang sejajar, jika belum
maka pengatur secara otomatis akan men gatur posisi kedua serat optic
agar berada pada sumbu yang sejajar dan ujung-ujungnya saling
berdekatan
1. Langkah-Langkah instalasi
Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan instalasi
penyambungan serat optik
a. Mengukur kabel serat optik dengan menggunakan meteran sepanjang
+150 cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu menandai dengan
isolasi atau spidol.
B.Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang
batas tersebut. Adapun langkah-langkah untuk membuka pelindung
tube tersebut adalah :
1.) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit seepanjang 25 cm
dengan cara digergaji dan tidak diperbolehkan terlalu dalam karena
akan mengenai tube.
2.) Mematahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut
patah tidak boleh 30o
agar tube tidak ikut patah.
3.) Kemudian menarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung
dan mengupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang
terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
c. Membersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan
thinner sampai bersih.
d. Mengukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm, memberi
tanda dengan spidol. Lalu mengupas tube pada batas tersebut dengan
menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah
jarum jam sebanyak 2 kali lalu dipatahkan dan tidak lebih dari 30o
agar serat optik tidak ikut patah, lalu menarik tube sehingga yang
terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Melakukan
berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
e. Membersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yangg sudah
dibasahi dengan thinner sampai bersih.
2. Langkah – langkah splicing
Adapun langkah – langkah splicing adalah sebagai berikut :
a. Terlebih dahulu memasukkan pelindung serat untuk melindungi
bagian core yang telah disambung satu persatu.
Mengupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan
cara memposisikan tang agak miring, ditahan lalu ditarik ke ujung
core secara perlahan.
c. Setelah terkupas, membersihkan core dengan tissue yang sudah
dibasahi dengan alkohol.
d. Kemudian core dimasukkan ke dalam pemotong core (fiber cleaver).
Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang
sesuai dan konstan.
e. Setelah itu serat optik dimasukkan ke dalam splicer yang berfungsi
menyambung core dengan teknik fusion.
f. Kemudian menekan tombol set maka secara otomatis splicer akan
meleburkan kedua core dan menyambungnya. Menunggu sampai layar
menunjukkan estimasi redaman lalu menekan reset maka layar akan
kembali ke tampilan awal.
g. Setelah itu mengeluarkan core tersebut lalu menggeser plastic
khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian
memasukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan
plastik tersebut. Kemudian menunggu sampai splicer mengeluarkan
bunyi lalu mengeluarkan plastik pelindung tersebut.
h. Menggulung serat optik pada kaset dengan bentuk melingkar agar
aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.
3. Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus
diperhatikan :
a. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b. Alat sambung yang baik.
c. Lingkungan harus bersih.
d. Jointer harus berpengalaman
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, diharapkan bisa
memperoleh redaman yang sekecil mungkin.
OTDR (Optical time domain reflectometer)
OTDR adalah alat ukur kabel serat optic yang paling vital dalam instalasi
maupun pemeliharaan jaringan kabel serat optic. Pengukuran atenuasi dapat
dilakukan dengan menggunakan OTDR. Keuntungan menggunakan OTDR yaitu
cara penggunaannya yang mudah, hanya memerlukan akses ke salah satu ujung
serat optic untuk melakukan pengukuran
OTDR berfungsi untuk menentukan panjang kabel serat optic, jarak lokasi dan
kemampuannya mengukur dalam rentang yang cukup jauh, menggambarkan
semua jenis kerusakan yang terjadi sepanjang kabel serat optic berdasarkan pada
jenis kejadian, mengukur redaman total kabel serat optic dan mengukur panjang
kabel serat optic
Baca Juga : Mengenal Laravel: Kerangka Kerja PHP yang Populer